Pohon Enau, Bergetah Tapi Disukai
Pohon enau atau aren (Arenga pinnata, suku Arecaceae ) adalah tumbuhan jenis palma selain kelapa (nyiur) dan sangat berguna bagi kehidupan.
Di beberapa tempat, seperti di Sumatera dan Semenanjung Malaya, tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk, kawung, taren .
Sementara di wilayah Sulawesi, pohon enau dikenal dengan nama akol, akel, akere, inru, indu (bahasa-bahasa di Sulawesi). Di Nusa Tenggara dikenal dengan nama moka, moke, tuwa , dan tuwak .
Bangsa Belanda mengenalnya sebagai arenpalm atau zuikerpalm dan bangsa Jerman menyebutnya zuckerpalme . Dalam bahasa Inggris disebut sugar palm atau Gomuti palm .
Pohon ini bisa tumbuh besar dan tinggi. Hmm.. tingginya bisa mencapai 25 meter! Batang pokoknya kokoh. Di bagian atasnya diselimuti serabut warna hitam yang sering disebut ijuk, injuk, juk, atau duk. Serabut ini sebenarnya bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang.
Daunnya majemuk menyirip, seperti daun kelapa, panjangnya bisa mencapai 5 meter. Anak daunnya seperti pita bergelombang, berwarna hijau gelap di atas dan keputih-putihan oleh karena lapisan lilin di sisi bawahnya. Hmmm.. kebayang, enggak tuh?
Setiap pohonnya memiliki tandan yang terdiri dari 10 tangkai atau lebih, dan setiap tangkai memiliki lebih kurang 50 butir buah berwarna hijau sampai coklat kekuningan. Eits, buah pohon enau ini enggak bisa dimakan langsung, lho! Karena getahnya gatal sekali. Hati-hati ya, terkena getahnya!
Eeeh..biar getahnya gatal sekali, buah enau yang sudah matang disukai hewan. Musang luwak adalah salah satu hewan yang sangat suka buah enau. Dan hewan ini juga ternyata berguna sebagai hewan pemencar biji enau.
Di Bangka, pada masa lalu orang-orang Tionghoa memasang perangkap di bawah pohon enau yang tengah berbuah, untuk menangkap rombongan babi hutan yang berpesta buah enau yang berjatuhan.
Nah, selain buahnya bisa dimakan, pohon enau juga punya beberapa kegunaan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia, misalnya gula aren . (Ervina/kidnesia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar